Afgan Goyang Bandung

Bandung (ANTARA News) – Penyanyi muda berbakat, Afgansyah Reza atau Afgan berhasil memukau ratusan remaja Kota Bandung, dalam sebuah Konser Final “Lirik Pilihan Saya”  di Bandung, Sabtu malam.

Kehadiran penyanyi berlesung pipit tersebut di Waterlife Resto dan Cafe Kota Bandung, langsung disambut histeris dan teriakan dari Afganisme (sebutan untuk fans berat Afgan) yang didominasi oleh remaja putri.

Afgan yang tampil dengan kemeja putih dan dasi hitam langsung disambut gemuruh tepuk tangan penggemarnya, begitu dirinya membawakan lagu pemenang “Lirik Pilihan Saya” yang diadakan Panadol Cold dan Flu, yakni “Seperti Bintang”.

“Lagu ini saya spesialkan untuk afganisme Bandung. Lagu ini merupakan single perdana di album kedua nanti,” kata Afgan sebelum memulai aksi panggungnya.

Walaupun lagu tersebut kali pertama dibawakan oleh Afgan, namun penampilan Afgan yang khas berhasil membuat penonton terbawa larut dalam irama musik yang dibawakan.

Sejumlah lagu hits dari album pertamanya seperti “Terima Kasih Cinta”, “Entah” dan “Sadis” meluncur dengan manis dibawakan Afgan.

Meski hujan mengguyur selama konser, para Afganisme pun turut larut bernyanyi bersama idolanya tersebut dan membuat suasana menjadi semakin hangat.

Kontes Lirik Pilihan Saya ini adalah sebuah event yang didukung oleh salah produk obat dimana Afgan menjadi Icon untuk produk tersebut.

Dalam kontes tersebut, ditetapkan lima orang finalis dan finalis asal Kota Bogor, Ade Adlin Ramadhan, berhasil keluar sebagai juara I lewat ceritanya yang dirubah menjadi judul lagu “Seperti Bintang”.

“Lagu dari pemenang, akan dibawakan oleh Afgan di album keduanya dan dijadikan single perdananya,” ujar Senior Brand Manager Panadol, Anie Rachamayani

Warga Bandung Serbu Bioskop

Bandung – Tiket film bercerita tentang hari kiamat “2012”, di Kota Bandung, laris manis diserbu penonton, walaupun di beberapa daerah film ini mendapatkan tentangan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Pantauan ANTARA, di beberapa bioskop di Kota Bandung, Selasa, tiket film “2012” hampir semuanya laku terjual di tiap jam pertunjukannya, seperti gedung bioskop Braga City Walk Jalan Braga, Cihampleas Walk di Jalan Cihampelas dan Bandung Super Mal, di Jalan Gatot Subroto Bandung.

Salah seorang pengunjung yang hendak membeli tiket film bertema kiamat ini harus mengantri sejak siang hari untuk bisa mendapatkan tiketnya.

“Saya ngantre sejak pukul 11.30 WIB dan dapat tiketnya yang jam tayang 20.15 WIB,” ujar salah seorang pengunjung di gedung bioskop Braga City Walk, Lanny (20).

Lanny dan empat orang temannya mengaku penasaran dengan Film “2012” tersebut.

“Penasaran banget, kata yang sudah nonton film ini bercerita tentang kehancuran bumi ini,” ujar Lanny.

Sementara itu, jam tayang Film “2012”, di Gedung Bioskop Bandung Supermal telah penuh dipesan di setiap jam tayangnya.

“Sudah full sampai malam,” ujar salah pihak bioskop Bandung Supermal.

Untuk mencegah membludaknya penonton, beberapa bioskop memutar film itu di dua hingga empat studio sekaligus seperti di bioskop Cihampelas Walk dan Blitmegaflex di Parisj Van Java Bandung.

Film “2012” garapan sutradara Roland Emmerich ialah film yang menampilkan bumi yang hancur karena terjadi pergeseran kutub magnet bumi.

Berbagai bencana pun melanda bumi, mulai dari gempa dahsyat, gunung meletus hingga tsunami. Orang yang memercayai datangnya hari akhir pasti ngeri membayangkan kehancuran bumi.

Film berdurasi 158 menit ini, sukses menghadirkan kengerian kala bumi hancur dengan spesial efek yang menakjubkan.

Film yang menghabiskan dana Rp1,88 triliun atau 200 juta dolar AS itu mulai ditayangkan perdana di seluruh dunia, Jumat (13/11) lalu dan langsung diserbu penonton dan merajai box office.

Sejak beberapa tahun terakhir orang-orang ramai memperbincangkan ramalan Bangsa Maya tentang dunia yang akan berakhir di penanggalan kuno mereka, yakni 21 Desember 2012.

Persib Diperkuat 2 Pemain Thailand

Bandung – Dua pemain tim nasional Thailand, Sunchao Nuthnum dan Kosin Hathairatanakoll, dipastikan memperkuat Persib “Maung Bandung” pada Liga Super Indonesia 2009-2010.

Pemain sayap kiri, Sunchao Nuthnum, tiba di Bandung Selasa sekitar pukul 14.00 WIB, menyusul rekannya Kosin Hathairatanakoll yang sudah datang ke Kota Kembang sehari sebelumnya.

Sunchao langsung bergabung dalam latihan tim asuhan pelatih Jaya Hartono yang berlangsung di Stadion Siliwangi Bandung.

Kosin dan Sunhao resmi bergabung dengan Persib yang tahun ini menargetkan Juara Liga Super Indonesia 2009-2010.

“Mereka berdua sudah bergabung, lengkap sudah pemain yang kita rekrut bergabung. Diharapkan kehadiran Sunchao bisa lebih mempertajam lini depan,” kata Manajer Persib H Umuh Muhtar.

Namun kedua pemain itu hanya akan berlatih bersama dalam tiga hari saja, karena pada Jumat (6/11) mereka harus kembali ke Thailand untuk persiapan pertandingan Timnas Thailand melawan Singapura di pentas penyisihan Piala Asia.

Rencananya, kedua pemain itu kembali ke Bandung 19 November 2009 mendatang atau tiga hari menjelang pertandingan Persib melawan Pelita Jaya.

“Melihat penampilan pertama Sunchao sangat menjanjikan, permainannya agresif dan taktis. Meski kondisinya masih belum fit. Kami berharap mereka tampil konsisten,” kata Umuh Muhtar.

Dengan kehadiran dua pemain itu, Persib sekarang diperkuat lima pemain asing. Tiga pemain lainnya adalah Hilton Moriera, Christian Gonzales dan bek Rene Christian.

Namun berdasarkan regulasi BLI Persib bisa menurunkan kelima pemain asing sekaligus karena dua pemain berasal dari Asia Tenggara.

Sementara itu Pelatih Jaya Hartono menyatakan puas dengan penampilan pertama Sunchao dalam latihan timnya di Stadion Siliwangi Bandung. Ia berharap Sunchao bisa menggantikan peran Siswanto yang pada musim lalu beroperasi di sayap kiri. Siswanto sendiri saat ini sudah hengkang dari Persib.

“Sunchao bisa beroperasi di sayap kiri maupun kanan, melihat pergerakannya cukup bagus. Namun jelas ia butuh adaptasi dengan pemain lainnya,” kata Jaya Hartono.

Dengan kehadiran pemain Thailand itu, Jaya makin banyak pilihan untuk melakukan rotasi pemain, termasuk juga dalam melakukan beberapa formasi tim.

Sementara Sunchao menyatakan senang bisa bergabung dengan Persib Bandung. Terlebih ia bergabung satu tim dengan rekannya sesama asal Thailand. Pada kesempatan itu, ia menyatakan komitmennya untuk menjadi bagian dari sukses Persib pada musim kompetisi tahun ini.

“Senang bisa bergabung dengan Persib yang memiliki penonton yang sangat fanatik. Saya tahu cukup banyak tentang Persib dan suporter di sini,” katanya.

Sementara itu Stadion Persib Bandung yang selama ini menjadi tempat latihan tim Persib tidak layak lagi dipergunakan untuk latihan. Kondisi rumputnya mulai gundul dan permukaan tanahnya keras sehingga pemain rawan cedera.

Bek Aji Nurfijal menjadi korbannya setelah mengalami cedera pergelangan kaki. Oleh karena itu Persib memindahkan tempat latihan ke Stadion Siliwangi Bandung.

Awasss Maung Dalam Kondisi Puncak

BANDUNG – Kondisi fisik para pemain Persib Bandung akhirnya teruji. Selama dua pekan digenjot dengan latihan fisik yang berat, kekuatan otot para punggawa Maung Bandung ini akhirnya bisa dikatakan mencapai titik puncak.

Sebagai penutup latihan fisik dengan porsi yang berat, para skuad Persib menjalani sesi latihan cross country di Bumi Perkemahan Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kemarin. Para pemain, minus empat pemain inti yang mengikuti TC timnas dan dua pemain asal Thailand yang belum bergabung, menjalani latihan di alam terbuka.

Dalam latihan tersebut, bisa dilihat kondisi personal para pemain. Striker Persib asal Uruguay Christian Gonzalez menjadi pemain terakhir yang sampai ke garis finish. Gonzales mencatatkan waktu paling bontot yaitu 32 menit. Untuk catatan waktu terbaik ditorehkan pemain baru Persib, Dhian Fachrudin, dengan tempo 28 menit. Setelah itu disusul sekitar lima detik oleh Hilton Moreira dan setengah menit kemudian disusul Christian Rene Martinez.

Selang lima detik dari Rene, ada Aji Nuprijal dan Cecep Supriatna yang melengkapi deretan lima pemain dengan kondisi fisik terbaik. Sedangkan Dedi Heryanto, Cucu Hidayat, Airlangga Sucipto dan Irwan Wijasmara bersama-sama dengan Gonzalez menjadi lima pemain yang berada diurutan terakhir.

Pelatih fisik tim Persib Entang Hermanu menjelaskan, cross country sejauh 8 km ini memang sebagai penutup rangkaian program fisik berat yang sudah dijalani selama dua minggu oleh seluruh pemain. Dengan latihan kemarin, Entang mengaku sudah bisa melihat kondisi fisik para pemain. “Dan bisa dikatakan mereka sudah dalam kondisi puncak dan siap bermain,” ujar Entang kepada wartawan.

Entang mengaku, tim pelatih sudah cukup puas melihat pencapaian waktu tempuh pemain saat berlari menuruni dan menaiki bukit hutan pinus tersebut. Waktu rata-rata pemain adalah 30 menit sesuai batas waktu antara 25-30 menit. Catatan tersebut adalah kondisi normal yang ditempuh sesuai kondisi lapangan.

“Jadi jika dilihat dari catatan waktu tempuh, saya cukup puas karena pencapaian waktu rata-ratanya sesuai dengan yang ditargetkan. Jadi boleh dikatakan program peningkatan fisik yang sudah dijalankan selama ini cukup berhasil,” jelasnya.

 

Sok Atuh Di genjottt kang Jayaaa

BANDUNG, (PRLM).- Persib Bandung memang pulang tanpa memetik satu poin pun. Namun tur tandang yang dijalani kali ini tetap membawa hikmah yang mesti disyukuri. Lewat dua kekalahan yang diderita “Pangeran Biru” di laga awal Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010, jajaran pelatih jadi tahu pembenahan seperti apa yang harus dilakukan terhadap tim.

Asisten Pelatih Yusuf Bachtiar menyampaikan hasil evaluasi atas dua partai tandang yang baru saja dilakoni ialah belum mendukungnya kondisi fisik pemain terhadap performa di lapangan. “Sejak awal kami sudah memprediksi hasilnya akan seperti ini. Kita tahu pasti minimnya persiapan yang dimiliki akan berdampak banyak terhadap kekuatan tim saat berlaga di kompetisi yang sesungguhnya,” ucapnya.

Terlepas dari kondisi fisik yang belum prima, permainan Eka Ramdani dkk. dinilai Yusuf sudah baik. Pemain dianggapnya sudah mampu keluar dari kesulitan saat menghadapi tipe permainan lawan yang lebih ngotot.  Pemain tinggal mematangkan cara bermain bola di lapangan, seraya memadukan koordinasi antarlini. Transisi dari pola menyerang ke bertahan pun menjadi hal lain yang juga harus dibenahi. Jika faktor-faktor tersebut sudah dapat diperbaiki, Yusuf yakin, di partai tandang selanjutnya pemain bisa menguasai jalannya permainan.

Kalah Menang Aing Persibbb

MAKASSAR, (PRLM).- Akhir drama di Mattoanging melahirkan kekecewaan bagi Maung Bandung. Laga kedua LSI 2009/2010 antara PSM Makassar dengan Persib Bandung, Rabu (14/10) malam, berakhir untuk kemenangan tuan rumah PSM dengan skor tipis 2-1.

Setelah di babak pertama permainan imbang tanpa gol, pada babak kedua permainan meningkat sengit. Kedua tim silih berganti melakukan serangan gencar. Tuan rumah beruntung mampu terlebih dahulu menciptakan dua gol hanya dalam waktu sepuluh menit. Gol pertama PSM dicetak Carascao menit 65 dan Syamsul Haerudin menambah gol di menit 75.

Persib yang terus berjibaku untuk mengejar ketinggalan, hanya mampu membalas satu gol pada menit 85. Gol pertama Persib di ajang LSI ini dicetak striker lokal Airlangga. Angga mampu memanfaatkan peluang, menyundul bola dari tendangan sudut yang dilakukan Eka Ramdani.

Kekalahan kedua pada liga LSI ini membuat pasukan Jaya Hartono belum mampu meraih poin. Sebelumnya, Persib dibantai Persiba Balikpapan 2-0.

Gazebo Jadi Ajang Perseteruann

Bandung – Pemprov Jabar melalui Biro Hukum dan HAM optimis sengketa tanah antara Pemprov Jabar dan Eutik Suhanah dimenangkan oleh Pemprov. Pihaknya menemukan adanya kejanggalan dari dua gugatan terkait sengketa tanah di kawasan Gasibu.

Pernyataan tersebut ditegaskan oleh Kabiro Hukum dan HAM Pemprov Jabar Enny Heryani yang didampingi Kabag Bantuan Hukum dan HAM Pemprov Jabar Rudi Gandakusuma, saat menggelar jumpa pers di Gedung Sate, Rabu (14/10/2009). Hal ini diutarakan menanggapi isu hasil PK MA yang memenangkan gugatan perkara sengketa tanah kawasan Gasibu antara Pemprov Jabar sebagai tergugat dan Eutik Suhanah sebagai penggugat.

Enny mengatakan, klaim tanah di kawasan Gasibu sebagai tanah warisan bukan kali pertama terjadi. Setelah klaim Eutik pada tahun 2007 muncul kemudian klaim dengan objek sama atas nama ahli waris Ari Juariah Cs yang mewakili 41 ahli waris lainnya.

“Anehnya di antara kedua tergugat ini satu dengan lainnya tidak saling mengenal, padahal objek yang diperkarakan sama,” kata Enny.

Keyakinan untuk memenangkan perkara juga, kata Enny, dikuatkan dengan pengakuan Eutik Suhanah dan Wati (penggugat) di penyidik Polres Bandung Tengah atas laporan pemalsuan ahli waris.

“Dirinya bukan anak dari Dirja atau Patinggi. Bahkan dirinya tidak tahu menahu tentang adanya pembuatan Surat Keterangan ahli waris Dirja alias Patinggi,” kata Enny.

Sehingga, imbuhnya, pengakuan Eutik membuktikan adanya oknum yang telah memasukan keterangan palsu ke dalam akta otentik.

Di tempat sama, Kabag Bantuan Hukum dan HAM Pemprov Jabar Rudi Gunawan mengatakan, klaim Kikitir/Girik yang dimiliki Eutik dan Ari Juariah dalam gugatannya sama. Bahkan, kata Rudi, ahli waris yang turut menggugat dalam gugatan yang dilayangkan ke PTUN Bandung mereka tidak saling kenal.

“Logikanya jika ahli waris dalam satu hubungn tidak saling mengenal, jadi ahli waris yang mana?” papar Rudi.

Masih menurut Rudi, selain laporan keterangan palsu ke Polres Bandung Tengah, pihaknya juga telah melayangkan laporan ke Polda Jabar terkait adanya dugaan tindak pidana pemalsuan surat Kikitir/Girik yang menjadi dasar gugatan Eutik Cs. Dalam keterangan kepada polisi, Eutik Cs juga tegas mengaku jika mereka bukan anak dari Dirja atau Patinggi.

Sementara proses klaim oleh Ari Juariah sendiri saat ini masih dalam proses persidangan yang masuk pada perkara perdata di PN Bandung.

Fakta lain yang didapatkan oleh pihak pemprov ditambahkan Rudi, adalah perbedaan catatan meninggalnya Patinggi. Dalam gugatan Eutik disebutkan Patinggi meninggal tahun 1939 dan Ari Juariah dalam gugatannya mencatat Patinggi meninggal tahun 1911.

JANGAN Sampai disunatt bosss

BANDUNG, (PRLM).- Bencana alam gempa bumi di Tasikmalaya 2 September 2009 lalu, mengakibatkan kerusakan dan kerugian harta benda di sejumlah kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat tidak kecuali Kota Bandung. Laporan aparat kewilayahan, di Kota Bandung sedikitnya terdapat 82 buah bangunan rusak ringan, 39 bangunan rusak sedang, 52 bangunan rusak berat, 10 orang luka-luka dan 11 sekolah rusak dengan total kerugian Rp 2.586.657.000.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memberikan dana bantuan Rp 304.550.000 dari APBD. Simbolis diserahkan Walikota Bandung, H Dada Rosada kepada 10 camat (Astanaanyar, Sukasari, Andir, Cidadap, Bojongloa Kaler, Cibeunying Kidul, Buah Batu, Rancasari, Bandung Kulon dan Batununggal) sekaligus melepas rombongan penyampai bantuan untuk Kab. Bandung Barat dan Kab. Bandung, di Plaza Balaikota Pemkot Bandung, Jalan Wastukancana, Selasa (13/10).

Walikota Bandung, H Dada Rosada menyatakan terima kasih dan penghargaan kepada warga dan berbagai komponen Kota Bandung, pimpinan LSM, Ormas/OKP, Parpol dan fungsi-fungsi kemasyarakatan lainnya yang telah menunjukkan rasa empati dan kepeduliannya membantu korban gempa, baik yang langsung maupun yang melalui Pemkot. (das)***