Satu Lagi TKI jadi Korban

Kuala Lumpur – Seorang pembantu rumah tangga asal Indonesia didampingi oleh agensinya di Malaysia, membuat laporan polisi karena diduga telah menjadi korban perkosaan di Malaysia.
Modus terjadinya tindak kejahatan tersebut adalah saat korban saat disuruh (dipimjam) untuk membantu membersihkan rumah salah satu keluarga dari majikannya di Bukit Mahkota, Bangi, Selangor.Kepala polisi Kajang, Selangor, Shakaruddin Che Mood membenarkan adanya laporan polisi mengenai kasus tersebut.Menurut pemberitaan media massa di Malaysia Sabtu, pelaku yang berusia 40 tahun meminjam pembantu adiknya selama beberapa hari untuk membersihkan rumah barunya di Bukit Mahkota, sebelum dilakukan acara selamatan rumah baru.
Majikan perempuan menyetujuinya. Dibawalah pembantu Indonesia dari rumah majikan di Wangsa Maju, Kuala Lumpur, ke Bukit Mahkota, Bangi.
Pada saat tidak berada di rumah majikannya itulah korban diduga menjadi korban perkosaanan.
Pembantu itu kemudian melaporkan kasus yang dialaminya ke agensinya. Didampingi agensi, pembantu itu membuat laporan polisi di Kajang, Selangor. Polisi langsung membekuk pelaku dan menahan untuk penyidikan.
Sementara pembantu langsung dibawa ke rumah sakit setelah itu dibawa ke kedutaan.
Polisi Malaysia berjanji akan memprioritaskan kasus ini dan mengatakan korban mengalami trauma dan enggan bekerja lagi di Malaysia.

Apaaaa!!! Ada Maling Lagiiiii

Sekali lagi pencurian hak cipta dilakukan oleh negara tetangga, Malaysia. Kali ini, lagu populer milik Wali, Cari Jodoh, kabarnya dibajak oleh Malaysia. Mengenai hal itu, Wali berjanji tak akan tinggal diam.”Iya, memang lagu kami yang judulnya Cari Jodoh diaransemen ulang oleh musisi Malaysia,” kata Apoy, gitaris Wali, membenarkan kabar tersebut.

[Info untuk Anda: “Semua berita KapanLagi.com bisa dibuka di ponsel. Pastikan layanan GPRS atau 3G Anda sudah aktif, lalu buka mobile internet browser Anda, masukkan alamat: m.kapanlagi.com“]

“Itu berita yang sangat mengejutkan karena lagu kami dibajak di Malaysia. Kita tidak akan tinggal diam karena mereka mencuri lagu kami,” janji Apoy mewakili bandnya saat ditemui Studio Penta, Selasa (13/10) kemarin.

Dilanjutkannya, dengan kejadian ini, mereka menuntut Malaysia untuk meminta maaf. Namun begitu, Wali juga akan terus melakukan tindak lanjut pengusutannya.

“Negara Malaysia harus meminta maaf kepada kami. Tapi bukan hanya permintaan maaf karena kami akan melakukan tindak lanjut,” kata Apoy.

Lalu, apakah tindak lanjut yang akan mereka ambil itu? “Ini tidak kami biarkan karena kalau kami diam, lagu Indonesia pasti akan dibajak lagi. Kita, manajemen, dan pemerintah akan mengusut orang yang membajak lagu kami,” terangnya.

Wali pun mengaku telah mengirimkan orang untuk mengecek kebenaran kabar pembajakan tersebut. Dan rupanya itu telah terbukti. Barang bukti pun sudah berada di tangan mereka.

“Bulan depan kita ada jadwal manggung di Malaysia. Di sana, kami akan mengecek di toko kaset. Setelah itu kami akan berbincang dengan manajemen, mau diapakan nanti kasus ini. Lagunya sendiri diubah menjadi lagu remix seperti lagu koplo,” pungkasnya.

Ketegangan Seharusnya Diselesaikan Secara Diplomatis,??? Tapi

ANTARA News) – Konsul Malaysia di Pontianak, Mohamad Zairi Bin Mohamad Basri menyatakan ketegangan antara Malaysia – Indonesia akhir-akhir ini hendaknya dapat diselesaikan melalui cara diplomatik dan bukan dengan emosi dan saling mencela.

“Kedua negara, yaitu Malaysia – Indonesia hendaknya menyelesaikan semua ketegangan secara diplomatik bukan dengan emosi dan cela-mencela (saling menjelekkan),” kata Mohamad Zairi Bin Mohamad Basri dalam sambutan Memperingati Hari Kemerdekaan ke-52, Malaysia dan Rumah Terbuka Malaysia di Pontianak, Sabtu.

Ia mengatakan, Malaysia sangat menghormati kedaulatan negara-negara tetangganya seperti Indonesia serta menganggap penting upaya meningkatkan keamanan di kedua belah pihak.

Oleh karena itu, Konsul Mohamad Zairi mengajak kedua negara untuk menyikapi isu-isu yang belakangan sangat mempengaruhi hubungan baik kedua negara tersebut dengan bijaksana.

“Mari kita menyikapi semua isu-isu tersebut dengan bijak agar tidak merusak hubungan kedua negara,” katanya.

Ia menambahkan, kalau hubungan antara Malaysia – Indonesia bisa berjalan dengan aman dan tentram maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi di kedua negara, seperti investasi di bidang perkebunan sawit yang saat ini sedang gencar-gencarnya dilakukan Malaysia.

Ia memperkirakan, sebesar 4 juta miliar dolar AS investor asal Malaysia yang menanamkan investasi di segala bidang di Provinsi Kalimantan Barat. “Kalau iklim investasi kedua negara semakin baik maka tidak menutup kemungkinan akan semakin bertambah,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis mengatakan hubungan antara Kalbar (Indonesia) – Malaysia hingga saat ini baik-baik saja.

“Buktinya investor asal Malaysia masih banyak yang berminat menanamkan investasinya ke Kalbar,” ujarnya.

Ia percaya hubungan baik antara Kalbar – Malaysia akan semakin lebih baik lagi, ibarat buah kelapa semakin tua buahnya maka akan semakin banyak lemaknya.

Sebelumnya, Ketua Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia (GPPI) Kalbar, Ilham Sanusi, mengatakan sebanyak 12 perkebunan besar di bidang sawit dari 50 perusahaan yang ada di provinsi itu milik investor asing.

“Sebagian besar perkebunan besar milik asing yang bergerak di bidang pengembangan sawit milik investor dari Malaysia,” katanya.

Saat acara, Konsul Malaysia menyatakan tiga perusahaan sawit besar dari negara itu ikut menyumbang bagi korban gempa di Sumatra Barat.(*)