Galery Miyabi Terbaru

Graphic1

Miyabi insyafffff

JAKARTA – Keinginan bintang film porno asal Jepang Maria Ozawa bermain film Menculik Miyabi banyak menimbulkan tanda tanya. Apakah dia sudah beralih menjadi bintang film non porno?

Produser film Menculik Miyabi Ody Mulya Hidayat mengatakan, akhir-akhir ini Miyabi disibukkan dengan kegiatan dan film-film non porno.

“Saat ini saja dia sedang syuting film horor di Taiwan,” ungkap Ody, saat berbincang dengan okezone di Jakarta, Kamis (15/10/2009).

Ody menjelaskan, hal itu juga lah yang menjadi pertimbangan utama Maxima untuk merekrut Miyabi bermain film.

Meski begitu, Ody tidak bisa memastikan apakah Miyabi sudah keluar atau belum dari aktivitasnya sebagai bintang film porno. “Kalau soal insaf, saya tidak tahu,” ujarnya.

Menurutnya, yang terpenting adalah Miyabi tidak akan bermain porno di dalam film Menculik Miyabi. “Di negara lain saja, mantan film BF (blue film) terus bermain film tidak menjadi masalah,” katanya.

Miyabi: Apa dosa-ku

JAKARTA – Maria Ozawa alias Miyabi stres karena dilarang datang ke Indonesia. Dia pun mempertanyakan kenapa dia dilarang untuk datang ke Indonesia, untuk bermain film.

“Memang apa salah saya. Apa dosa saya terhadap Indonesia,” tanya Miyabi, sebagaimana dikutip produser Maxima Pictures Ody Mulya Hidayat usai berkomunikasi langsung melalui telepon dengan Miyabi, siang tadi, Kamis (15/10/2009).

Kepada okezone, Ody mengungkapkan Miyabi sangat kecewa dengan rakyat Indonesia yang tidak menyukainya bermain film. “Saya tidak pernah berbuat salah, kenapa saya dibenci seperti itu,” kata Miyabi.

Mendengar hal itu, Ody sebagai bagian dari masyarakat merasa malu dengan Miyabi. Makanya, dia memberitahukan kepada Miyabi, bahwa yang menolak kedatangannya hanya sebagian kecil saja, bukan seluruh rakyat Indonesia.

Menurut Ody, sebagian masyarakat yang menolak seharusnya melihat terlebih dahulu film yang akan dibuat, apakah porno atau tidak. Toh, Maxima hanya akan membuat film komedi.

Deddy Dukung Miyabi

Meski kedatangan Maria Ozawa untuk sementara dibatalkan, namun kontroversi antara menerima dan menolak bintang film biru asal Jepang itu masih menjadi perbincangan hangat.

Master Mentalis Indonesia Deddy Corbuzier pun ikut angkat bicara persoalan ini. Menurutnya kontroversi kedatangan bintang yang juga dikenal dengan nama Miyabi itu tetap harus disikapi secara arif, seperti layaknya kehadiran bintang lain. Jadi tidak perlu dipersoalkan, selama memiliki tujuan yang jelas dan tidak merugikan.

“Miyabi itu datang untuk apa? main film, jelas, tapi bukan film yang seperti yang dilakukannya, itu harus dipisahkan,” papar Deddy saat ditemui KapanLagi.com di sela acara Audisi The Master Junior di Hotel Tiara, Medan, Selasa (13/10).

Siapa pun dikatakan Deddy berhak datang ke Indonesia, termasuk Miyabi. Sepanjang tidak melakukan pelanggaran norma yang berlaku di Tanah Air.

“Biarkan dia datang ke mari, tapi saya katakan saya tidak mendukung,” kata Deddy disusul tawanya yang khas.

Miyabi direncanakan pada 14 Oktober akan datang ke Indonesia, dalam rangkaian syuting film MENCULIK MIYABI produksi Maxima Picture. Namun Pemerintah melalui Menteri Kebudayaan dan Pariwisata melarang kedatangan bintang tersebut, bahkan meminta pihak produser untuk memberikan klarifikasi

Prod Film Miyabi Pasrahhh

Kapanlagi.com – Bintang film porno asal Jepang, Maria Ozawa atau yang juga populer dengan nama Miyabi, akhirnya batal datang ke Jakarta. Kepastian pembatalan itu disampaikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Ad-Interim, Muhammad Nuh.

Sang produser, Ody Mulya pun rencananya akan dipanggil untuk memberikan klarifikasi seputar rencana penuh kontroversial itu. Sementara pihak Ody sendiri mengaku siap menghadapi segala resiko, termasuk kerugian secara materi.

[Info untuk Anda: “Semua berita KapanLagi.com bisa dibuka di ponsel. Pastikan layanan GPRS atau 3G Anda sudah aktif, lalu buka mobile internet browser Anda, masukkan alamat: m.kapanlagi.com“]

“Saya sih siap-siap saja ya. Karena saya tahu itu hanya sebatas untuk meminta klarifikasi. Kita sih siap kapan saja menjelaskan kepada mereka soal rencana kita, yang sebenarnya,” ujar Ody saat dihubungi KapanLagi.com via telepon, Selasa (13/10) malam.

Ody pun mengaku masih punya optimisme untuk memproduksi film tersebut, karena larangan hanya terjadi di Jakarta, sementara proses produksi masih dapat dilakukan di luar Jakarta atau di luar negeri.

“Jika film itu dibuat bukan di Jakarta, saya yakin masyarakat nggak akan mempermasalahkan. Bahkan suka malah iya,” tegasnya dengan yakin.

Meski begitu bayang-bayang kerugian pun sudah siap diterima oleh Ody. Menurutnya, hal tersebut tidaklah menjadi masalah karena dirinya adalah seorang pekerja film, yang biasa dengan resiko kerugian.

“Kalau kerugian sih pasti ada. Tapi itu relatif lah jumlahnya. Buat saya ini adalah resiko dalam membuat film, dan saya siap untuk menanggung semua ini. Itu sudah biasa dalam memproduksi film,” katanya

Ozawa atal Ke Indonesia

Surabaya (ANTARA News) – Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Ad-Interim, Mohammad Nuh, membatalkan kehadiran bintang film asal Jepang Maria Ozawa atau Miyabi ke Indonesia.

Dalam rilis yang diterima ANTARA Biro Jatim, Selasa, menyebutkan pembatalan itu disampaikan Nuh saat memanggil produser dan sutradara film “Menculik Miyabi” di kantornya (13/10).

Nuh yang juga Menkominfo itu meminta Odi Mulya Hidayat dari Maxima Picture selaku produser kehadiran Miyabi untuk menerima pembatalan kehadiran bintang film yang mengundang kontroversial di masyarakat itu.

Dalam pertemuan itu, Maxima Picture sudah memastikan untuk membatalkan kehadiran Miyabi, demi menghindari kontroversial yang berkembang di masyarakat, sehingga tidak akan menambah persoalan.

Menurut Odi Mulya Hidayat, pihaknya terpaksa membatalkan kehadiran Miyabi dan menunda penggarapan film “Menculik Miyabi” karena derasnya protes terhadap film itu, sehingga pihaknya tidak akan memaksakan kedatangan Miyabi.

Keinginan Maxima Picture itu disambut baik oleh Nuh, karena bangsa ini memang tidak ingin disibukkan dengan persoalan-persoalan yang sesungguhnya bisa diselesaikan dengan jalan baik-baik.

Sebelumnya, Nuh mengibaratkan persoalan kedatangan Miyabi ke Indonesia itu seperti penjahat atau pencuri yang ingin datang dan salat ke masjid, sehingga tidak perlu dilarang, karena kehadirannya tidak untuk mencuri atau melakukan kejahatan, sehingga boleh-boleh saja.

Namun, sebaliknya, jika ada orang yang nyata-nyata datang ke masjid untuk melakukan tindak kejahatan, sudah seharusnya sejak awal di larang, meski dia sebelumnya orang yang baik-baik saja.

Tapi, bila kehadirannya mengundang kontroversi yang berkepanjangan dan tidak produktif, maka sudah seharusnya dibatalkan.(*)

Boleh, Asal!! Maria Ozawa Berjilbab

Kapanlagi.com – Front Pembela Islam benar-benar melancarkan aksinya. Selepas sholat Jumat siang ini (09/10), mereka menggelar demo menentang kedatangan Maria Ozawa di depan kantor Maxima, bilangan Sawah Besar, Jakbar.

Enam orang perwakilan FPI ditunjuk untuk bertemu dengan wakil Maxima untuk melakukan dialog. Sementara itu, 500 anggota FPI berdemo sambil membawa spanduk bertuliskan ‘Tolak Miyabi ke Indonesia, si Penghancur Moral Bangsa’ dan ‘Jangan Jadikan Negeri Ini Sebagai Negara Terporno di Dunia’ di depan kantor tersebut.

Demo yang menarik perhatian masyarakat itu sendiri telah diamankan oleh sekitar 150 personel Polsek Sawah Besar dan puluhan Polres Jakbar.

Setelah sekitar 30 menit berada di dalam kantor Maxima untuk berdialog, perwakilan FPI keluar untuk menjawab pertanyaan wartawan.

“Sampai saat ini, pihak Maxima belum bisa memutuskan mengenai kedatangan Miyabi. Katanya mereka masih ingin mengkaji terlebih dahulu. Tapi buat kita, apa pun alasannya, kita akan tetap menolak kedatangan Miyabi,” terang Habib Fachri, perwakilan dari FPI.

Habib menuturkan jika Maxima mengulur waktu dengan alasan ingin menjadikan Miyabi sebagai sosok yang benar. Namun FPI menyangsikan Miyabi bisa bertobat dengan situasi seperti ini.

“Yang kita ketahui Miyabi itu di negaranya sudah menjadi ikon sebagai bintang film porno. Kalau memang ia ingin bertobat, ya mungkin dari sana dulu, mungkin dia masuk Islam, atau dia sudah menggunakan jilbab, baru kita bisa terima,” lanjutnya.    (kpl/hen/npy)