Ibas Sekjen bak Pisau Bermata Dua


JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah sempat menolak, akhirnya Edhie Baskoro alias Ibas resmi menjadi Sekretaris Jenderal PD dan mendampingi Ketua Umum Anas Urbaningrum. Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, penunjukan putra bungsu Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono itu sebagai Sekjen PD seperti pisau bermata dua.
“Di satu sisi, keberadaan Ibas di DPP PD menunjukkan legitimasi Cikeas. Ibas dan Anas juga sama-sama mewakili tokoh muda. Ini keberhasilan Partai Demokrat mencuri start menarik pemilih muda,” ujar Burhanuddin kepada Kompas.com, Kamis (17/6/2010) di Jakarta.

Namun di sisi lain, pemilihan Ibas memiliki sisi negatif. “Secara etika politik, penunjukan Ibas sebagai sekjen kurang tepat. Terlebih, menjelang Kongres PD, Ibas berkampanye mati-matian membela bakal calon ketua umum Andi Mallarangeng,” ujarnya.

Pemilihan Ibas, sosok yang mengaku belum memiliki banyak pengalaman, juga dikhawatirkan merusak sistem kaderisasi internal partai. “Proses reward and punishment tidak didasarkan pada proses kapasitas dan jam terbang, tapi faktor darah biru politik,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata Burhanuddin, Ibas sebagai sekjen didampingi oleh empat wakil sekjen yang lebih senior, yaitu Angelina Sondakh, Saan Mustopa, Sofwatilah Musaid, dan Ramadhan Pohan.

Tinggalkan komentar